Benarkah Bumi Mengelilingi Matahari?


Perdebatan antara pendukung bumi datar (Flat Earter) dan pendukung bumi Globe (Globe Earther) kembali menjadi topik hangat dalam sebulan ini. Pasalya banyak video di youtube dimana pendukung Flat Earth banyak mengupload video yang berusaha membuktikan bahwa bumi ini datar tidak bulat,-orang kita sering bilang bulat maksudnya Globe atau seperti bola dan arti ini terkadang ambigu dengan pengertian bumi ini bulat pada sisi tepinya.

Tentu saja kedua belah pihak saling mengklaim siapa yang paling benar. Pendukung teori bumi bulat sebagai pendapat mainstream dimuka bumi ini, merasa diatas angin dan sering melecehkan dan metertawakan seolah-olah para pendukung pendapat bumi ini datar adalah sesuatu yang bodoh dan kacau. Benarkah demikian?

Sebelum kita membahas lebih jauh, maka untuk memudahkan saya akan membuat istilah yang dengan istilah itu kita mampu membedakan apa saja perbedaan pandangan antara pendukung bumi datar (Flat Earth) dengan bumi bulat (Globe Earth)

Pendukung Bumi Bulat dalam arti Globe atau bola sebenarnya adalah bagian dari teori mainstream tata surya atau dalam istilah inggrisnya adalah Solar System, yaitu teoru yang menyatakan bahwa bumi berbentuk seperti bola (Globe), berputar pada porosnya (berotasi) dan mengelilingi Matahari. Bumi adalah salah satu dari sembilan planet yang mengitari matahari. Matahari adalah pusat Tata Surya dan merupakan salah satu bintang yang berpijar yang berada dalam sebuah galaxy. Galaxy adalah gugusan bintang-bintang. Terdapat sekitar 200 milyar galaxy di alam raya (universe).  Selain dikelilingi oleh planet-planetnya, Matahari sendiri bergerak mengelilingi galaxy dimana dia berada, yaitu Galaksi Bima Sakti. Ukuran Bumi dan planet-planet lainya adalah jauh lebih kecil dari Matahari dan Bumi adalalah bagaikan debu dalam jagad raya (universe) menurut teori tata surya (solar System).

Dalam Solar System Arah adalah relatif dikarenakan seluruh benda diruang adalah berbentuk Bola (Globe) dan berputar pada posrosnya. Contoh, kalau pagi kita berada di Timur, maka dua belas jam kemudian kita berada di Barat.  Arah atas adalah tergantung dimana kita berada. Kalau kita berada di Bulan maka Bumi berada di atas sementara saat kita berada di Bumi maka Bulan lah yang berada di atas. Semua orang yang berdiri di Bumi dan menunjuk ke arah atas maka itulah atas tidak masalah atas itu berada dibagian bumi bawah atau sampirng kiri dan kanan. Begitu juga sebaliknya arah bawah yang munjuk kepada Bumi. Dan ini memang salah satu bagian yang aneh setidaknya menurut akal sehat kita. Kita akan mengujinya nanti.

Bagi pendukung bumi datar (Flat Earther), Bumi ini datar dan tidak bergerak. Datarnya Bumi tidak berarti bumi ini rata mulus seperti lapangan bola.  Bumi tidak mengelilingi Matahari, sebaliknya Matahari dan Bulan lah yang bergerak mengelilingi Bumi.  Ukuran Bumi adalah sangat jauh lebih besar dibanding Matahari dan Bulan, sementara ukuran Bulan dan Matahari kurang lebih adalah sama.  Jarak Matahari dan bulan dikatakan dekat dengan Bumi, setidaknya tidak se fantastis apa yg disebut oleh teori solar system yaitu jutaan kilo meter.  Matahari adalah Matahari dan ia bukanlah bintang dan Bintang bukanlah Matahari. Bintang terletak sangat jauh  dari Bumi.  Batas Bumi datar adalah adalah dinding Es di Antartika. Jadi antartika bukan lah benua melainkan dinding Es disekelilingi Bumi yang sejauh ini tak seorangpun dapat melintasinya. Sementara bentuk keliling atau tepi Bumi adalah bulat. Sinar Matahari bersifat lokal. Artinya Karena matahari didesain untuk menerangi Bumi, maka sinarnya hanya berpengaruh disekitar bumi, dan itulah kenapa Antartika atau batas Bumi selalu dingin.

Teori Flat Earth, tidak mengenal relatifitas Arah sebagaimana teori Solar System.  Jika kita berada di Bumi dan menunjuk ke bulan, maka bulan adalah arah atas bagi kita. Sebaliknya jika kita berada di Bulan dan menunjuk ke bumi, maka bumi terletak di bawah. Begitu juga Langit adalah apa-apa yang ada diatas Bumi dan Bumi adalah apa-apa yang ada di bawah Langit.

Sejujurnya ide dan bukti-bukti yang disuguhkan pendukung Flat Earth lebih logis. Dan bagi saya argumenya mudah dicerna karena memang seperti itulah yang kita rasakan.  Kita merasakan Matahari yang berjalan dari timur ke barat, begitu juga Bulan. Dan bagi saya Ini lebih dekat kepada fakta bukan perasaan sebagaimana teori yang menyatakan bahwa bergeraknya kendaraan yang berhenti adalah akibat adanya kendaraan yang bergerak diluar kendaraan yang kita tumpangi. Sepengetahuan saya sepanjang pengalaman saya naik pesawat, saya melihat  Bumi  ini memang Flat bahkan horizon tampak lurus tidak cekung. Dan itulah akhirnya kenapa saya berani mempertanyakan benarkan bumi kita ini mengelilingi matahari?

Bagi pendukung Globe Earth (Bumi seperti Bola) muslim,  ide Bumi Datar (Flat Earth) adalah ide kuno yang memang sudah lama ada dan layak untuk dibantah karena bagi mereka ide ini adalah ide bodoh dan lucu. Lebih lamjut, bagi mereka Pendukung ide Bumi Datar kalangan muslim adalah kumpulan orang-orang yang anti SAINS dan sering menterjemahkan Al-Quran secara letter lux alias apa adanya. Bahkan tidak jarang mereka menghubungkan issue ini dengan kelompok yang mereka sebut Salafi Wahabi. Sebenarnya ini keliru. Justru dikalangan apa yang mereka namakan kelompok salafi wahabi, umumnya mereka berpendapat sebagaimana pendapat teori mainstream yaitu Solar System, meskipun ada beberapa ulama mereka yang berpikir sebaliknya. Faktanya sikap ini memang bukan persoalan wahabi atau bukan karena pro kontra Flat Eart dan Globe Earth juga terjadi dikelompok islam manapun. Tetapi sebagaian kelompok yang sering memaki kelompok ini,  justru tampak memaksakan pendapat, sehingga semua hal-hal yang jelek dan rendah selalu dikaitkan dengan apa yang mereka juluki dengan salafi-wahabi. Silahkan anda mencoba mempertanyakan solar system dan siap-saiaplah anda di cap Wahabi.

Mereka, pendukung teori mainstream, adalah kelompok yang begitu yakin bahwa Al-Quran adalah Kitab yang selalu sesuai dengan pengetetahuan modern. Padahal bisa jadi pengetahuan modern pun adalah pendapat yang bisa salah karena memang SAINS bukanlah Tuhan.  Teori Evolusi adalah salah satu contoh salahnya SAINS atau pengetahuan modern.  Gravitasi dalam arti Bumi mampu menarik benda-benda lain, pun masih menjadi pertanyaan. Tidak tanggung-tanggung, mereka mengklaim bahwa peletak ide Bumi mengelilingi Matahari adalah ilmuwan Muslim.

Tampaknya ini adalah gejala adanya perasaan Imperior Complexs bahwa  Globe Earther khawatir bahwa pendapat Muslim pendukung Flath Earth yang menyelisihi SAINS akan menjadi bahan ejekan yang akan berdampak timbulnya opini bahwa muslim adalah agama terbelakang. Pendapat ini sebenarnya keliru, Justru dilua sana-dinegeri orang kulit tak berwarna, penentang Solar System adalah orang-orang yang mengakui Tuhan. Bahkan dengan bangga mereka mengatakan bahwa Bible (kumpulan kitab nabi-nabi dari bani Israil) dengan jelas menyatakan bahwa Bumi ini adalah Flat bukan Globe. Dan keyakinan ini sebenarnya bukanlah keyakinan Asing bagi mereka.

Pada sisi yang lain mereka-Globe Earther,  membantah semua ayat-ayat Al-Quran dan Hadist yang dijadikan argumen pembenaran oleh Flat Earther. Mereka meyakini bahwa tak satupun ayat Al-Quran yang jelas mengatakan bahwa Bumi ini datar dan Matahari mengelilingi Bumi. Bagi mereka Al-Quran bukanlah kitab yang berbicara tentang Astronomi. Sebaliknya mereka justru merasa yakin bahwa Al-Quran selalu sejalan dan tidak mungkin menyelisihi SAINS sehingga ayat-ayat yang diklaim pendukung Flat Earther justru digunakan untuk mendukung pendapat Globe Earther. SAINS semacam standard baru bagi mereka.  Apa saja ayat Al Quran yang tampak mendukung SAINS bagi mereka itu benar. Sebaliknya, Jika tidak sesuai dengan SAINS maka mereka katakan itu adalah karena salah tafsir.

Logika ini jelas sekali. Silahkan pembaca browsing artikel-artikel yang membahas tata surya dan kebesaran Allah dimana mereka kutip ayat-ayat Al-Quran seolah-olah ayat-ayat tersebut mendukung teori tersebut. Contoh yang paling lucu adalah teori Big Bang. Dengan bangga mereka katakan bahwa 1400 tahun yang lalu Al-Quran telah menyatakan pendapat ini. Ayat Al-Quran yang mereka jadikan pembenaran adalah surat Al Anbiya,  yang menyatakan bahwa “Langit dan Bumi dulunya adalah sesuatu yang padu.  Padahal jauh sekali antara Al-Quran dengan teori Big Bang yang absurd.

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (Al-anbiya:30)

Pemisahan langit dan Bumi adalah sesuatu yang dikehendaki Tuhan, bukan sesuatu yang liar sebagaimana yg disebut “Ledakan” Dasyat dari dari sebuah benda kecil yang bermuatan energi panas. Al-Quran mengatakan Alam ini (Langit, bumi dan apa yang beada diantara keduanya) adalah sesuatu yang sengaja didesain sedemikian rupa. Bahkan Al-Quran dengan jelas menceritakan fase-fase penciptaan langit dan bumi.  Sementara teori big bang jelas-jelas adalah ide yang muncul dari imajinasi tidak adanya Tuhan. Artinya Alam ini terjadi secara kebetulan dan mengembang akibat ledakan dasyat yang mampu menciptakan kerumitan yang justru tidak mungkin terjadi jika tidak ada desain yang cerdas. Sejak kapan Tuhan meledakan benda kecil sehingga Alam ini terjadi secara liar berdasarkan ledakan.

Alam ini didesain dengan sangat baik oleh Tuhan, bukan karena ledakan liar. Ini adalah pemikiran yang kacau balau dan sesat. Orang Yahudi dan Kristen yang taat sekalipun, akan berlepas diri dari teori ledakan yang absurd ini, mengapa justru umat Islam mendukungnya?

Sejujurnya, saya bukanlah pendukung Flat Earther sebagaimana yang digambarkan diluar sana. Tetapi saya tidak bisa netral. Saya akan berprinsip. Katakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Bagi saya dan dengan agama yang saya yakini ini, ide Flat Earth ini justru begitu logis dan tidak bertentangan dengan Al-Quran. Mengapa? Jawabanya adalah berangkat dari kemalasan kita merenungi Al-Quran secara umum dan penciptaan langit dan bumi secara khusus, padahal Allah, menyuruh kita untuk memikirkanya. Kita sudah berpikir mapan dan bahkan tergila-gial dengan SAIN yang kita anggap tidak akan salah. Apapun yang menyalahi SAINS maka itu salah. Dan jika itu datang dari Al-Quran, maka orang yang menggunakan Al-Quran tersebut yang keliru. Disinilah mereka bersikap ambigue dan menerapkan standard ganda. Mari kita perhatikan dan analisa dengan pemikiran jernih.

Di luar sana, perdebatan yang sering menjadi debat kusir adalah akibat pembahasan yang tidak fundamental. Sebagai contoh klaim-klaim masing-masing pihak meskipun didukung oleh gambar, video dan apapun yang menurut masing-masing di klaim sebagai bukti atau fakt ilmiah, justru membawa kita jauh dari inti persoalan. Apa itu inti persoalanya?

Sebuah bangunan yang pondasinya lemah maka akan mudah kita rubuhkan.  Pondasi disini adalah keyakinan kita sebagai umat Islam. Tampaknya kita memang sudah termakan doktrin SAINS yang sebenarnya bertentangan dengan Al-Quran.  Banyak pertanyaan bisa kita ajukan untuk membuktikan kebenaran teori Solar System yang akan membuat keyakinan anda pada teori Solar System akan runtuh.  Siapkan anda melihat kenyataan?

Agar mudah, pada tulisan ini saya akan membahas dari perspekti benarkah Bumi kita mengelilingi matahari? Tentu saja pembahasan ini memungkinkan kita untuk bertanya hal-hal terkait dengan pertanyaan ini. Untuk itu, agar  mendapat jawaban yang benar dan memuaskan akal sehat kita, mari kita lihat pondasi yang benar dalam memahami penciptaan alam (langit dan bumi) berdasarkan Al-Quran.

Agar artikel ini tidak terlalu panjang, maka saya tidak akan menyalin ayat-ayat Al-Quran secara keseluruhan kecuali apa yang saya rasakan perlu. Selain itu, saya yakin, secara garis besar para pembaca cukup memahami ayat-ayat Al Quran yang berkaitan dengan Penciptaan Langit dan Bumi" berdasarkan Al-Quran.

Pertanyaan yang sering diajukan dari penciptaan Al-Quran adalah mana yang lebih dulu diciptakan (disempurnakan), Langitkah atau Bumi kah? Jawabanya ada dua. Tetapi dalam membahas masalah ini, saya memilih pemahaman bahwa penciptaan dan penyempurnaan Bumi dikerjakan lebih dahulu dari Langit dan ini saya sandarkan kepada Surat Fussilat (9-14). Selai itu saya akan pastikan, bahwa kronologi apakah langit atau Bumi yang lebih dulu disempurnakan sebenarnya tidak akan berdampak kepada logika penciptaan itu sendiri. Singkatnya mari kita lihat dan kita buat kronologi penciptaan berdasarkan Al-Quran.

Pertama : Allah mengatakan bahwa Langit dan Bumi dulunya adalah sesuatu yang padu.

Perhatikan. Bumi dan Langit adalah sesuatu yang padu. Sesuatu yang padu itu, bukanlah titik kecil yang disebut dalam terori bigbang, yang adanya kepadatan material dan suhu tinggi yang akhirnya meledak dan menciptakan alam raya ini secara liar.

Untuk memudahkan, kita membuat permisalan bahwa Langit dan Bumi bagai dua buah uang logam yang menumpuk kemudian dipisahkan. Tentu saja dipisahkan atas kehendak Allah, bukan karena ada suhu panas atau apapun yg disebutkan dalam teori Big Bang. Al-Quran banyak menjelaskan bahwa Langit dan Bumi adalah sesuatu yang identik atau pasangan.

"Allah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu" (QS. At-Thalâq, (65):12)

Ini bagaikan manusia yang berasal dari diri yang satu. Langit dibuat menjadi tujuh lapis, begitu juga bumi. Di bumi ada kehidupan, begitu juga dilangit. Bumi dtempatkan dibawah sementara langit Allah tinggikan, sehingga ada ruang diantara keduanya dan keduanya adalah batasan ruang itu sendiri.

Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari atau masa. Penyempurnaan penciptaan bumi adalah empat hari/masa terdiri dari penyempurnaan bumi itu sendiri dua hari/masa dan penyelesaian segala urusan di Bumi dalam dua hari/masa. Setelah itu Allah menciptakan Bulan dan Matahari sebagai cahaya dan pelita.

Kedua : Penyempurnaan Bumi dan penciptaan Bulan dan Matahari.

Dibutuhkan waktu Empat hari/masa untuk menciptakan (menyempurnakan bumi), kemudian sesudah penyempurnaan penciptaan Bumi, diciptakanlah Bulan dan Matahari sebagai cahaya dan penerang. Tidak disebutkanya waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan Bulan dan Matahari menunjukan Bulan dan Matahari bukanlah sesuatu yang besar atau dengan kata lain penciptaanya lebih mudah dari penciptaan Bumi. Perbandingan besarnya benda-benda  yang diciptakan Allah dinyatakan oleh Allah dalam surat Gofir ayat 57 :

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Jelas disini bahwa penciptaan Bumi adalah suatu penciptaan yang besar dan perbandingan Allah kepada manusia,  bukan kepada Bulan dan atau Matahari menunjukan bahwa perbandingan dengan Bulan dan Matahari bukanlah perbandingan yang sepadan.  Kita ketahui, manusia adalah mahluk uniqe yang sangat kompleks dan ini tidak terbantahkan. Inilah kemungkinan mengapa Allah membandingkan penciptaan bumi dengan penciptaan Manusia bukan Bulan dan Matahari.

Bulan dan Matahari diciptakan tepat setelah penciptaan (penyempurnaan) Bumi selesai. Silahkan anda chek disurat Fussilat 9-14. Kronologi ini menunjukan bahwa Kronologi penciptaan didasarkan kepada ukuran yaitu diciptakan Bumi dan segala urusanya yang sangat besar dengan waktu empat hari dan disusul dengan penciptaan Bulan dan Matahari tanpa penyebutan waktu khusus yang menunjukan bahwa lebih mudahnya dan lebih kecilnya penciptaan Bulan dan Matahari.

Selain itu, Allah juga menyatakan bahwa luas surga itu adalah seluas langit dan bumi.  Hal Ini selain menunjukan keidentikan Langit dan Bumi juga menunjukan bahwa besar nya penciptaan Bumi dan Ukuran Bumi tidak bisa dibandingkan dengan Matahari, Bulan dan juga Bintang. Disini jelas sekali bahwa Bumi itu lebih besar dari Matahari.


Ketiga : Penciptaan dan Penyempurnaan Langit dan Bintang.

Maih pada surat Fussilat, setelah menyelesaikan  Bumi, Allah menuju Langit dan menyempurnakan penciptaan Langit dalam dua hari/masa serta menjadikan langit menjadi tujuh lapis. Maka tepat setelah sempurnanya penciptaan langit dalam dua masa, Allah menciptakan bintang-bintang yang diletakan di Langit terdekat (lapisan langit paling dekat dari bumi) sebagai penghias. Dalam penciptaan bintang-Bintang juga tidak disebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan dan ini  menunjukan bahwa proses penciptaan Bintang merupakan penciptaan yang tidak sebesar penciptaan Langit itu sendiri.

Allah jelas-jelas mengatakan bahwa Bintang adalah sebagai penghias. Tentu saja ini juga menjadi bantahan teori Solar System yang menyatakan bahwa Matahari adalah bintang-bintang besar yang berpijar yang ukuranya lebih besar dari bumi. Maka tak heran, mereka menyebut bahwa Bumi adalah bagaikan debu di Alam Raya, padahal dalam penciptaan Al-Quraan, Bumi adalah sesuatu yang sangat Besar.

Ke empat :
Dampak pemisahan Langit dan Bumi adalah adanya Ruang (Space), maka ketergantungan yang benar adakah tidak ada Ruang jika tidak ada Pemisahan Langit dan Bumi.

Dimana Bulan, Matahari dan Bintang-Bintang berada? Bulan, Matahari dan Bintang-Bintang adalah benda-benda yang diciptakan tidak di Bumi dan tidak juga di Langit.  Urutan penciptaanya adalah Bulan dan Matahari yang diciptakan setelah penyempurnaan Bumi dan Bintang-Bintang diciptakan setelah penyempurnaan Langit.  Al Quran dengan jelas menyatakan bahwa Bintang-Bintang adalah sebagai penghiasa yang diletakan dilangit terdekat. Apa langit terdekat itu? Karena langit dibuat menjadi tujuh lapis maka Langit terdekat adalah Langit yang paling dekat dengan Bumi yaitu Langit di lapisan Pertama.

Kronologi pemisahan penciptaan Bulan, Matahari setelah penciptaan Bumi dan penciptaan Bintang setelah penciptaan Langit menunjukan bahwa Bulan dan Matahari adalah benda-benda yang berada dekat Bumi sedangkan Bintang-Bintang adalah benda-benda yang berada dekat langit.  Hal ini juga jelas membantah teori Solar System yang mengatakan Matahari adalah Salah satu Bintang di ruang angkasa (space) karena jelas Al-Quran menuyatakan Bulan, Matahari dan Bintang- Bintang adalah individu-individu yang unik.

Jadi, benarkah Bumi mengelilingi Matahari?

Nah, kronologi penciptaan yang saya paparkan adalah gambaran urutan penciptaan yang bisa anda cross check sendiri dalam Al-Quran. Apakah Langit disempurnakan lebih dahulu atau Bumi disempurnakan lebih dahulu, tetapi kurang  lebihya  begitulah proses penciptaan. Saya memegang urutan ini berdasarkan surat Fussilat. Mungkin anda punya pendapat lain, tetapi in Syaa Allah, apakah langit yang lebih dahulu atau Bumi yang lebih dahulu, ini tidak akan berpengaruh terhadap logika penciptaan Alam (Langit dan Bumi).

Paparan penciptaan ini sebenarnya jauh melebihi jawaban atas pertanyaan kita benarkah Bumi mengeliilingi Matahari? Sejujurnya jika anda setuju dengan paparan ini, maka pondasi keyakinan Teori Solar System otomatis akan Runtuh. Jika tidak maka anda bisa buktikan yang sebalikny yang sesuai dengan teori Solar System. Mari kita lihat.

Pertama :
Teori Solar System menyatakan Bumi adalah salah satu benda yang berenang atau melayang di ruang (space) yang mengitari Matahari bersama sembilan benda yang lainya yang mereka sebut sebagai planet.

Tentu saja ini bertentangan dengan adanya Ruang (space) berdasarkan Al-Qur’an. Al Quran jelas mengatakan bahwa Ruang atau Space terjadi karena ada pemisahan Langit dan Bumi. Pertanyaanya adalah dalam hal bagaimana bumi dikatakan sebagai benda yang berenang-renang atau melayang-layang di Ruang atau Space?

Ingat! Tidak ada Ruang jika tidak ada pemisahan Langit dan Bumi. Tidak ada Matahari, Bulan dan Bintang jika tidak ada pemisahan Langit dan Bumi. Ini sangat jelas dan tidak terbantahkan. Maka dalam cara apa mereka menggolongkan Bumi sebagai benda yang melayang-layang diruang? Jelas ini adalah pernyataan Teori Solar System yang Bathil dan bertentangan dengan Al-Quran.

Kita tidak perlu mempelajari rumus-rumus matematika atau Fisika yang rumit untuk menjawab ini. Jika kita katakan Ruang adalah sesuatu yang ada antara Langit dan Bumi ini equal dengan pernyataan bahwa Ruang adalah bagian dari Langit dan Bumi. Maka Apa saja yang ada dalam Ruang adalah bagian dari Langit dan Bumi. Matahari, Bulan dan Bintang adalah benda-benda yang berada di Ruang (Space) Tetapi Langit dan Bumi bukan Benda-benda yang berada di Ruang atau Space.


Kedua :
Teori Solar System mengatakan Bumi adalah Salah Satu Planet dari Sembilan Planet yang mengitari Matahari. Pertanyaanya adalah dalam cara bagaimana? Menyatakan Bumi berada di ruang saja adalah sesuatu kekeliruan menurut perspetif Al-Quran.

Apakah Bumi itu Planet? Jelas ini juga keliru. Allah juga tidak pernah mengatakan menciptakan planet-planet meski dalam istilah yang kurang lebih bermakna sama. Tetapi Planet dalam arti apa saja yang terdapat antara Langit dan Bumi  atau yang berada di Ruang/Space, itu mungkin saja. Tetapi yang mesti diingat, berdasarkan kronologi penciptaan dan penyempurnaan, maka Planet adalah sesuatu yang lebih kecul dari Bulan dan Matahari. Penggambaran teori Solar System bahwa Planet lebih besar dari Bulan atau Satelit merupakan imajinasi yang tidak sesuai dengan Al-Quran.

Ketiga:

Bumi dikatakan berukuran lebih kecl dari Matahari. Otomatis hal ini jelas-jelas Bathil menurut Penciptaan versi Al Quran. Jika anda belum faham, silahkan di baca kembali kronologi penciptaan. Gunakan pikiran yang jernih, karena sihir Solar System sudah membunuh setengah akal sehat kita.

Ini bagaikan memasukan Gajah ke dalam Kulkas. Tidak mungkin kita memasukan barang yang lebih besar ke dalam kontainer. Juga tidak artinya jika ruang besar sekalipun, tetapi hanya memuat tepat satu barang kecuali barang itu diciptakan sebagai alat pembungkus semisal Kardus atau Kontainer. Tetapi Ruang dalam dunia kita adalah Kompleks, tidak mungkin matahari berukuran dua kali atau bahkan 1/3 dari luas langit dan Bumi. Al Quran dengan jelas mengatakan bahwa Matahari itu diletakan dekat dengan Bumi dan Al Quran juga menggambarkan bahwa Matahari tenggelam dalam air lumpur hitam. Ini jelas menunjukan bahwa Matahari adalah dekat dan memiliki ukuran lebih kecil dari Bumi sebagaimana apa yang kita lihat dalam Dunia nyata.


Keempat:

Relatifitas Arah atas dan Bawah. Sebagaimana yang sudah saya paparkan sebelumnya bahwa dalam Solar System Arah Atas dan Bawah adalah Relatif. Tidak Masalah anda berada dibumi bagian atas, samping kiri, samping kanan atau bawah sekalipun, dongakan kepala anda itulah arah atas. Jika anda pergi ke Bulan, maka anda akan melihat Bumi berada di atas dan sebaliknya jika kita berada di Bumi, maka Bulan lah yang berada di atas. Tentu saja ini imajinasi bukan fakta karena tak seorang pun membuktikanya. Maka jika pondasi teori Solar System  salah menyebabkan salah juga semua imajinasinya.

Bumi datar adalah realistis. Diatas kita bumi adalah Ruang (Space)-yang berisi Bulan, Matahari, dan Bintang,  dan kemudian Langit. Tentu siapapun yang mampu naik ke langit, Bulan, Matahari ataupun Bintang maka arah bawah adalah menunjuk kepada Bumi. Dan ini sesuai dengan hadist nabi terkait posisi Baitul Makmur yang terletak tepat diatas Ka’bah. Apa artinya?

Nabi Muhammad menjelaskan bahwa bahwa Baitul Makmur adalah bangunan tempat thawaf nya para malaikan yang terletak di langit ke tujuh. Kata Tepat berada diatas Ka’Bah menunjukan langit itu berada di atas dalam arti absolut bukan relatif. Lebih lanjut Nabi menjelaskan bahwa apa bila Baitul Makmur itu jatuh, maka akan menimpa Ka’Bah. Ini menunjukan bahwa Jatuh adala selalu ke bawah, akan tetapi ini tidak membuktikan bahwa Bumi mampu menarik segala benda yang berada di atasnya sebagaimana pemahaman Gravitasi yang akan kita bahas dalam tema berbeda.


Ke Lima
Teori Solar System mengatakan bahwa Bumi ini Bulat dan berputar pada porosnya. Tentu ini pendapat keliru. Cerita nabi terkait dengan Baitul Makmur menjelaskan bahwa jika Bumi ini berputar maka tidak mungkin dikatakan Jika Baitul Makmur jatuh akan menimpa Ka’Bah. Karena dengan berputarnya Bumi otomatis posisi Ka’bah pun ikut berubah, kecuali Baitul Makmur yang ada dilangit ke tujuh ikut bergerak seiring rotasi dan evolusi Bumi Ini sama saja mengatakan baitul Makmur juga mengelilingi Matahari bukan?

Tentu saja jika ada yang berpikir seperti ini adalah terlalu dipaksakan. Bagaimana Mungkin Baitul Makmur yg berada di Langit ke tujuh yang disana juga terletak Arsy Allah dikatakan bergerak seiring rotasi dan evolusi bumi terhadap matahari? Jika ada, maka Ini pendapat gila dan dungu.Jadi mana yang salah? Pernyataan Nabi atau Teori Solar system?

Pendapat Bumi Bulat jelas-jelas membuat kita tidak pernah bisa menghadap Kiblat. Bayangkan anda Sujud, kemudian anda tarik garis lurus dari Sujud anda. Apakah menghadap ke Kiblat? Tentu saja tidak, kita tidak menghadap kiblat tetapi menghadap ke Langit. Coba anda ambil globe. Lihat Posisi anda di Jakarta atau bagian manapun yang jauh dari Ka’bah. Bukankah anda akan menghadap ke Langit? Tentu saja sujud kita selama ini tidak keliru karena bumi ini memang datar.

Pendapat Bumi Bulat bisa dikatakan benar jika Mengarah atau menghadap diartikan mengarahkan anggota badan dan pandangan ke arah ka’bah secara melengkung. Silahkan anda ambil Globe dan buktikan sendiri.

Sebaliknya dengan Bumi rata, maka dimanapun kita berada maka memungkinakan bagi kita untuk menghadap ka’bah secara lurus. Tidak masalah anda berada di ketinggian berbeda anda dapat mengaraha kepada ka’bah dengan tepat. Dan hal ini dapat dijawab dengan bertingkatnya tempat thawah di sekitar ka’bah.

Ke Enam.
Solar System mengatakan bahwa Universe atau Alam jagad raya adalah sesuatu yang mengembang dan merupakan ruang yang tanpa batas. Padahal Allah menjelaskan bahwa Kekuasaan Allah meliputi Langit dan Bumi. Kita tidak membatasi kekuasaan Allah tetapi Allah sendiri yang membatasi dan perbuatan Allah tidak boleh kita pertanyakan. Yang jelas meskipun batas kekuasaan Allah adalah Langit, Bumi dan apa saja yang berada diantara keduanya, maka itu semua adalah sesuatu yang sangat besar dimana manusia adalah bagai setes air dalam Lautan.

Sebagai muslim, apakah anda masih bisa mencerna teori Solar System? Bukankah bumi datar lebih mudah kita terima dan tidak meyelisihi Al-Quran? Pilihan ada pada anda, disaat yang sama anda tidak  bisa memilih keduanya.

Demikian penjelasan saya. Yang benar datang dari Allah dan yang salah dari saya. Atas semua kekliruan dan kesalahan, maka saya siap megkoreksi tulisan saya.

Salam


27 comments: Leave Your Comments

  1. Assalamualaikum wr.wb,
    Sdr Oktar achmad,

    Saya ambil dahulu dari alquran surat Hud ayat 7.

    Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati”, niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata”.

    setelah Allah menciptakan makhluk ghaib yaitu malaikat dari cahaya dan jin dari api yg sangat panas,Allah menginginkan penciptaan makhluk nyata yaitu manusia dll, sebelum penciptaan makhluk nyata,Allah mulai dengan penciptaan bumi terlebih dahulu lantas langit.

    saya ambil surat yg ke dua,

    Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui,
    bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dulu adalah suatu yang padu.
    Kemudian Kami pisahkan antara keduanya (masing-masing dibentuk-Nya).
    Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
    Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?.”
    (QS. AL-ANBIYAA’:21:30).

    ingatlah yg padu itu tidak selalu mengartikan padat.
    langit dan bumi pada mulanya bersal dari unsur yg satu, yaitu air (sesuatu yg cair) kemudian menjadi 2 benda yg berlainan yaitu atom dan asap(dukhan) hidrogen.
    pada awalnya kedua bahan ini ritqun (bersatu padu) kemudian terpecah(fatqun). Dari atom terbentuk bakal bumi dan dari asap(dukhan) hidrogen terbentuk bakal langit.

    tentu kita bertanya mengapa air(sesuatu yg cair) dan bukan sesuatu yg padat?
    sebelum penciptaan langit dan bumi, Allah telah menciptakan malaikat dan jin dahulu dengan suhu yg amat panas.
    “Kabut alam semesta” itu sendiripun terdiri dari segala materi lahiriah-nyata-fisik penyusun seluruh alam semesta ini, dalam bentuk ‘uap’ dari unsur terkecilnya (‘Atom’). Atom juga adalah bentuk setiap materi-benda dalam keadaannya yang paling panasnya. Dan seluruh Atom di alam semesta ini bercampur-baur, bertumbukan dan bergerak dengan amat sangat bebas dan cepat ke segala arah, akibat dari adanya “energi awal alam semesta” yang amat sangat panas tersebut.
    Tentu saja setiap Atom itupun tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, akan tetapi jika telah bercampur dalam jumlah yang amat sangat banyak seperti di atas, maka bentuknya akan berupa ‘kabut atau asap’. Sedang jika dilihat dari dekat, asap atau kabut itupun tetap tidak terlihat mata telanjang. Secara sederhananya, “kabut alam semesta itu adalah kabut dari atom-atom gas hidrogen yang sedang terbakar”.

    Hal inilah yang dimaksud dalam surat Al-Anbiyaa’ ayat 30 di atas, tentang “masih bersatu-padunya langit dan Bumi” pada saat awal penciptaan alam semesta ini, karena Bumi, beserta segala benda langit lainnya (bintang, planet, komet, meteor, dsb) memang masih melebur dan menyatu dalam ‘suatu kabut’ (atau sama-sekali belum berwujud).
    Segala zat ciptaan-Nya di seluruh alam semesta ini (benda mati dan makhluk hidup, nyata dan gaib) pasti berasal dari suatu ketiadaan, lalu diciptakan oleh Allah, Yang Maha pencipta dan Maha kuasa.

    Teori big bang berkesimpulan bahwa langit dan bumi pada mulanya adalah subjek dari status ratq. Keduanya lalu dipisahkan (fataqa) satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita memahami bahwa seluruh materi di alam semesta terkumpul pada satu titik tunggal.

    Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk “langit dan bumi” yang saat itu belum diciptakan, juga masih dalam keadaan menyatu dan tidak terpisah dalam titik tunggal ini. Kemudian, titik ini meledak dahsyat dan menyebabkan materi-materi yang dikandungnya terpisah.
    Teori ini sangat konyol.
    bersambung.

    sayyid



    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum wr.wb,
    Sdr Oktar achmad,

    apakah bumi mengelilingi matahari?

    Allah berfirman pada surat yasin ayat 38,
    “dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”

    Artinya bahwa matahari berputar pada porosnya.
    dan,
    surat yasin ayat 40,
    “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya”

    selain berputar pada porosnya, matahari dan bulan juga masing-masing berputar pada garis edarannya begitu juga dengan planit-planit yg ada pada galaksi kita ini,sebenarnya berputarnya planit-planit pada garis edarannya adalah kurang tepat, yg tepat adalah oleh karena adanya daya tarik menarik setiap planit menyebabkan mereka beredar pada garisnya masing-masing.

    maksud ayat:Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan ,adalah oleh karena daya tarik menarik antara bumi dan bulan lebih kuat mengingat jarak yg lebih dekat dibandingkan jarak antara matahari dan bulan yg begitu jauhnya sehingga daya tarik menariknya jauh lebih kecil.
    Dengan alquran surat asy syams ayat 1-2 yg menerangkan,

    “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan ketika mengiringinya.” [QS Asy Syams: 1-2]

    bahwa dan bulan mengiringinya maksudnya adalah bulan mengiringi matahari sehingga terjadi kegelapan(bumi) menunjukkan bahwa bumi dan bulan sama-sama mengelilingi matahari.

    wassalamualaikum wr.wb,
    sayyid

    ReplyDelete
    Replies
    1. Walaikum salam,

      Sebelum saya menanggapi teori bigbang anda, saya ingin anda melihat lagi, apa yang dikatakan Al-Quran dan teori Solar system tentang Bumi yang kita tempati.

      Teori Solar System jelas-jelas mengatakan bahwa Bumi, Bulan, Matahari, Bintang adalah benda-benda yang melayang-layang atau berenag-renang dalam RUANG SPACE)

      Sementara Al Quran menyatakan Bumi bukanlah benda yang berada atau melayang/berenang di RUANG (SPACE). RUANG(SPACE) ada akibat dari pemisahan Langit dan Bumi. Tidak ada RUANG (SPACE) jika tidak ada pemisahan Langit dan Bumi. Dengan kata lain tidak ada Bulan, Matahari dan Bintang-bintang jika tidak ada Ruang (space) yang ada karena pemisahan Langit dan Bumi.

      Allah, Dialah Tuhan yang menciptakan Langit dan Bumi dan apa yang ada diantara keduanya. Apa yang ada diantara keduanya? Pastinya RUANG (SPACE). Apa yang ada di RUANG (SPACE)? Bulan, Matahari dan Bintang-Bintang.

      Jelas sekali perbedaan antara teori solar-system yg mewakili SAINS MODERN dengan AL QURAN bukan? Lalu dalam cara bagaimana saudara anggap SAINS MODERN sesuai dengan Al-QURAN atau sebaliknya? Tolong jelaskan.

      Mana yang harus mencocokan, SAINS MODERN merubah teorinya atau Pemahaman Al-Quran yang diselewengkan?

      Teori Solar System dikatakan BENAR jika dan hanya jika tidak sesuai dengan Al-Quran dan sebalikya. Hanya orang yang bermasalah dengan logika yang mengatakan mereka berdua berkesesuaian.

      Anda bisa renungkan ketidak sesuaian teori SOLAR SYSTEM Dengan AL QURAN mengenai alam.

      SOLAR SYSTEM mengatakan universe (jagad raya) adalah ruang yang sangat luas dan tidak ada batasnya. Sementara Al-Quran mengatakan batasan alam adalam Lanit dan Bumi sebagaimana firman Allah, bahwa Kekuasaan Allah meliputi Langit dan Bumi, tentu saja Langit dan bumi ini sangat luas bukan?

      Sebenernya ayat Al-Quran sangat jelas menyatakan bahwa matahari adalah petugas yang bergerak/beredar untuk menyinari bumi. Tetapi sulit menjelaskan kepada anda ketika pemahaman anda masih bercampur baur antara teori solar system dengan AL QURAN.

      Ingat, SAINS MODERN adalah hasil pemikiran dan penelitian manusia yang tidak luput dari kesalahan. Apakah ada yang bisa menjaminya? Bagaimana dengan jaminan Al-Quran?

      Semoga anda tercerahkan.

      Delete
    2. Cerdas... sepakat dengan ini.

      Delete
  3. Assalamualaikum wr.wb,
    sdr oktar achmad,

    saya jelaskan sedikit.
    saya tegaskan diatas bahwa saya tidak sepihak dengan teori big bang karena teori tersebut sangat konyol.

    dan yg kedua: kata anda,
    Sebenernya ayat Al-Quran sangat jelas menyatakan bahwa matahari adalah petugas yang bergerak/beredar untuk menyinari bumi. Tetapi sulit menjelaskan kepada anda ketika pemahaman anda masih bercampur baur antara teori solar system dengan AL QURAN.

    sudah saya jelaskan diatas bahwa :
    surat yasin ayat 40,
    “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya”

    selain berputar pada porosnya, matahari dan bulan juga masing-masing berputar pada garis edarannya begitu juga dengan planit-planit yg ada pada galaksi kita ini,sebenarnya berputarnya planit-planit pada garis edarannya adalah kurang tepat, yg tepat adalah oleh karena adanya daya tarik menarik setiap planit menyebabkan mereka beredar pada garisnya masing-masing.

    matahari juga beredar pada garisnya.
    alquran sangat tepat memberi penjelasan bahwa matahari,bumi,bulan dan seluruh planit2 berputar pada garisnya masing-masing.

    tetapi jika anda bermaksud dengan ungkapan anda ini bahwa matahari mengelilingi bumi, akan saya jawab dengan senang diwaktu yg singkat ini.

    ingat Allah menurunkan alquran ,tugas kitalah menyelidikinya karena manusia adalah makhluk yg cerdas yg diberikan akal.

    bersambung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebelum kita membahas lebih jauh lagi semisal apakah bumi mengitari matahari atau sebaliknya, maka saya akan bertanya kepada anda. Apakah menurut anda Bumi ini benda ciptaan Allah yang ditempatkan di Ruang (Space) dan berukuran lebih kecil dari Matahari? Bukankah SPACE itu ada karena adanya pemisahan langit dengan bumi?

      Allah, dialah Tuhan yang menciptakan Langit dan Bumi dan apasaja yg berada di antara keduanya. Apa saja yg berada diantara Langit dan Bumi?
      Matahari, Bulan dan Bintang. Kronologis penciptaan itu jelas menunjukan Urutan benda-benda berdasarkan ukuran-ukuran.

      Alwalnya langir dan Bumi dipisahkan. Tentu ini adalah ciptaan yang paling besar. Pemisahan itu menciptakan ruang. Kemudian diruang itu diciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang. Dan ini menunjukan bulan, matahari dan bintang-bintang lebih kecil dari langit dan Bumi.
      Ini sama saja melawan logika memasukan Gajah ke dalam Kulkas. Tidak Mungkin Matahari lebih besar bukan? Selain itu ketergantungan yang benar adalah Tidak ada Matahari jika tidak ada Ruang (Space) dan tidak ada Ruang (Space) Jika tidak ada pemisahan langit dan Bumi.

      Al Quran menyatakan bahwa Bumi dan Langit itu adalah identik. Langit disusun menjadi tujuh lapis. Begitu juga Bumi. Di langit ada kehidupan begitupun di Bumi. Surga itu seluas langit dan Bumi. Salah satu perbedaanya adalah Langit berada di Atas dan Bumi berada di Bawah. Sementara, Bulan, Matahari dan Bintang-bintang berada diantara keduanya. Lantas bagaimana mungkin Bumi ini mengitari matahari, sementara Bumi adalah batas bawah ciptaan Allah. Bagaimana pula posisi langit jika bumi ini berputar mengelilingi matahari? Ini mengacaukan kronologi penciptaan Allah bukan? Disinilah teori tata surya mendoktrin kita termasuk umat Islam yang mulai menjadi pembela sejati SAINS MODERN







      Delete
    2. Assalamualaikum wr.wb,
      sdr Oktar Achmad,

      anda kata:
      Sebelum kita membahas lebih jauh lagi semisal apakah bumi mengitari matahari atau sebaliknya, maka saya akan bertanya kepada anda. Apakah menurut anda Bumi ini benda ciptaan Allah yang ditempatkan di Ruang (Space) dan berukuran lebih kecil dari Matahari? Bukankah SPACE itu ada karena adanya pemisahan langit dengan bumi?
      Allah, dialah Tuhan yang menciptakan Langit dan Bumi dan apasaja yg berada di antara keduanya. Apa saja yg berada diantara Langit dan Bumi?
      Matahari, Bulan dan Bintang. Kronologis penciptaan itu jelas menunjukan Urutan benda-benda berdasarkan ukuran-ukuran.

      Alwalnya langir dan Bumi dipisahkan. Tentu ini adalah ciptaan yang paling besar. Pemisahan itu menciptakan ruang. Kemudian diruang itu diciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang. Dan ini menunjukan bulan, matahari dan bintang-bintang lebih kecil dari langit dan Bumi.
      Ini sama saja melawan logika memasukan Gajah ke dalam Kulkas. Tidak Mungkin Matahari lebih besar bukan? Selain itu ketergantungan yang benar adalah Tidak ada Matahari jika tidak ada Ruang (Space) dan tidak ada Ruang (Space) Jika tidak ada pemisahan langit dan Bumi.

      saya jawab:
      Sebenarnya berpisahnya langit dan bumi ini, adalah secara totalitas.(dalam 6 masa)
      surat fushilat ayat 9/10
      Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan semesta alam".Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

      arti ayat ini sbg.
      penciptaan bumi (kadar makanan untuk penguhninya dsb beserta matahari,bulan dan planit-planit disekitar galaxi kita dalam 4 masa).
      Lantas Allah menuju ke penciptaan tujuh langit,
      surat fushilat ayat 11/12
      Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

      setelah pemisahan antara galaxi kita(bumi, matahari,bulan dan seluruh planit2) dengan tujuh langit, Allah memerintahkan kepada bumi(galaxi kita) dan tujuh langit agar mendekat karena Allah bermaksud untuk menghiasi langit pertama dengan bintang-bintang.

      bersambung


      Delete
    3. Anda kata:
      Al Quran menyatakan bahwa Bumi dan Langit itu adalah identik. Langit disusun menjadi tujuh lapis. Begitu juga Bumi. Di langit ada kehidupan begitupun di Bumi. Surga itu seluas langit dan Bumi. Salah satu perbedaanya adalah Langit berada di Atas dan Bumi berada di Bawah. Sementara, Bulan, Matahari dan Bintang-bintang berada diantara keduanya. Lantas bagaimana mungkin Bumi ini mengitari matahari, sementara Bumi adalah batas bawah ciptaan Allah. Bagaimana pula posisi langit jika bumi ini berputar mengelilingi matahari? Ini mengacaukan kronologi penciptaan Allah bukan? Disinilah teori tata surya mendoktrin kita termasuk umat Islam yang mulai menjadi pembela sejati SAINS MODERN

      saya jawab:
      ada dua pengartian langit.
      -yg pertama yaitu 7 lapisan langit pada galaksi kita surat al mulk ayat 3.
      Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?

      lapisan yg ke tujuh berjarak kira-kira 30.000km dari bumi.


      -dan yg kedua yaitu tujuh langit dimana langit yg terdekat dihiasi oleh Allah dengan bintang-bintang.
      surat fushilat ayat11/12.
      Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

      langit yg terdekat dari ke tujuh langit ini berjarak kira-kira 4.5 tahun cahaya dari bumi.

      sebenarnya Allah sangat jelas dengan firmanNYA.

      wassalamualaikum wr.wb,
      sayyid



      Delete
  4. MEMELIHARA TRADISI ILMU

    Tulisan diatas membuat kita kembali berdiskusi tentang tradisi ilmu di Islam, ini bukan hal tabu, seharusnya hal2 seperti ini terus kita pelihara.. Baiklah, saya ikut nimbrung juga ya Gan Octa..

    “Hai masyarakat jin dan manusia, jika kalian sanggup menembus gugusan langit dan gugusan bumi, maka tembuslah, kalian tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan “Sulthon” (kekuatan). (QS. Ar-Rahman: 33)

    “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadalah: 11)

    “Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (QS.Al-Hajj:46)

    Saya bukan ulama, bukan pula ahli tafsir, saya adalah fakir ilmu, diperintahkan untuk beriman dan berfikir, kebenaran milik Alloh SWT. Al-qur'an dengan ketetapanNYA tidak akan menyalahi ilmu pasti, sains dan fisika.. Ayat-ayat Al-Qur'an jelas dan lugas.. Penafsirannya saja kadang selalu bisa berubah.. Banyak tulisan seolah memaksakan Al-Qur'an harus sama dengan sains modern.. Sebagai seorang Muslim jelas Al-Qur'an ini sebagai petunjuk yang sempurna (saya sependapat dengan tulisan Gan Octa diatas).. Pertanyaan besarnya adalah bagaimana jika sains modern itu salah? Lalu suatu saat sains itu berubah.. Apakah tafsiran dari ayat-ayat yang dikataitkan dengan sains modern itu akan berubah juga? Sebagai seorang Muslim, elok kiranya jika saya beranggapan seharusnya sains yang mengikuti Al-Qur'an bukan sebaliknya.. Kita diperintahkan untuk beriman sekaligus berpikir (berilmu).

    Pertanyaan2 yang diajukan oleh para misionaris sering menyudutkan Islam yang tidak selaras dengan sains modern. Alih-alih berdiri dengan ketetapan Al-Qur'an yang sudah benar sekali, banyak dari para pemuka Agama Islam yang mengaitkan sains modern dengan Al-Qur'an sehingga timbul penjelasan2/tafsiran2 yang mengarahkan (atau mungkin memaksakan) Al-Qur'an dengan sains modern. Apalagi jika sains modern itu salah. Padahal jelas Al-Qur'an adalah kitab alam semesta berlaku sepanjang jaman, tidak ada keraguan didalamnya. Bahkan Alloh SWT pun sudah memudahkan Al-Qur'an.. Hanya tinggal berfikir!

    “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17).

    (1)

    ReplyDelete
  5. Bumi datar (terhampar)..
    "Dan Kami telah MENGHAMPARKAN bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran " (Q.S Al-Hijr:19)

    "Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai HAMPARAN? " (Q.S An-naba:6)

    "..... Dan bumi bagaimana ia DIHAMPARKAN? " (Q.S Al-Ghasyiyah: 20)

    "Dan Kami HAMPARKAN bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata," (Q.S Qaf : 7)

    "Dialah Yang menjadikan bumi sebagai HAMPARAN bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui " (Q.S Al-Baqarah: 22)

    ”Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta PENGHAMPARANNYA, dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS.As-Syams 91 : 1 -10)

    Yang ada adalah matahari dan bulan beredar dalam garisnya, artinya adalah matahari dan bulan ini yang mengelilingi bumi..
    "Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing BEREDAR hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu." (Q.S Ar-R'ad:2)

    "Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang, dan memasukkan siang ke dalam malam, dan Dia tundukkan matahari dan bulan, masing-masing BERJALAN sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Luqman:29)

    Matahari dan bulan mempunyai sinar masing-masing..
    “Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita” (QS.Nuh: 16)

    “Maha suci Allah yang telah menjadikan dalam alam ini gugusan bintang (galaksi) dan Dia jadikan pula padanya matahari dan bulan yang bercahaya”. (QS. Al-Furqan: 61).

    ”Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS.As-Syams 91 : 1 -10)

    Teori bahwa bulan mendapatkan cahaya dari matahari ana kira tidak begitu juga, karena jelas di Al-Qur'an bahwa matahari dan bulan mempunyai sinar yang berbeda. Di Surat AS-Syams diatas disebutkan ”Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya.." hal ini pernah kita lihat bahwa matahari dan bulan terlihat berbarengan. Lalu cahaya matahari dan bulan berbeda, bahkan adapula ketika bulan sabit. Dari sini terlihat bahwa bulan mempunyai cahayanya sendiri dan bulan sabit itupun membuktikan juga bulan tidak memantulkan cahaya matahari, jika bulan memantulkan cahaya matahari, otomatis bulan itu penuh bukan bulan sabit.

    (2)

    ReplyDelete
  6. Kubah diatas bumi?
    “Apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai RETAK-RETAK sedikit pun?” (Q.S. Qaf: 6).

    “Dia yang mencipta tujuh langit berlapis-lapis, Tidak engkau lihat pada ciptaan Allah suatu cacat pun, pandanglah lagi, adakah kau lihat ada RETAK di sana? Lalu ulangi pandanglah sekali lagi, niscaya pandanganmu akan tunduk takluk. ” (Al Mulk:3-4)

    Kubah yang melindungi bumi itu bisa jadi sebuah bangunan pelindung (kubah). Berkaca dari ayat diatas ada kata "retak", bukankah yang retak adalah sebuah bangunan atau sebuah bentuk yang melindungi bumi.

    Gravitasi?
    Banyak ulama dan ahli tafsir mengaitkan gravitasi dengan ayat berikut ini:

    “Allah yang menjadikan buat kamu bumi sebagai tempat menetap dan langit sebagai bangunan, dan membentuk kamu lalu membaguskan bentuk kamu serta memberi kamu rezeki yang baik-baik. Demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, maka Maha banyak anugerah Allah, Tuhan semesta alam”. (Q.S. Ghafir: 64)

    Jika mengacu pada ayat itu, jelas sekali tidak menjelaskan tentang gravitasi, hanya menjelaskan tentang bumi sebagai tempat menetap = tempat tinggal, berbicara tempat tinggal yang menetap yaitu tidak bergerak, otomatis disini rotasi bumi mengililingi matahari bisa gugur dan jelas bumi ini datar. Lalu langit sebagai bangunan, jika ini bentuk kiasan rasanya tidak mungkin karena mengacu pada Q.S. Qaf: 6 dan Al Mulk:3-4 tentang retaknya langit maka jelas langit itu sebuah bangunan, atau kata Ibnu Sina yaitu: "Keras tapi transparan". Dan kesimpulannya gravitasi itu tidak ada. Yang ada hanya berat jenis.

    Wallahualam..

    (3-end)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Broher tarakenzo, thank atas pencerahanya. Semoga umat islam dibukakan pandanganya sehingga melihat yang benar-benar BENAR itu Benar dan yang benar-benar SALAH itu SALAH

      Allahu a'lam

      Delete
  7. Ikut urun rembug boleh kah?

    Aku belum pernah mendapati orang yg melakukan simulasi terhadap "AIR". Okelah kalau bumi itu padat bisa diserupakan dengan bentuk BOLA (GLOBE), tapi bagaimanakah dengan AIR? AIR yang menutupi sebagian besar bumi ini, apakah mungkin bisa berbentuk BOLA (GLOBE)? Dan jika bumi (globe) ini bergerak maju, apakah air tidak tumpah? Coba deh letakkan air dalam tempayan (cekung), lalu putar sekencang-kencangnya, apa yang terjadi? Saya tidak habis pikir, apakah air bisa menempel pada permukaan yg cembung, lalu diputar sekencang-kencangnya, dan air itu tidak tumpah?
    Sifat dasar air itu selalu mencari tempat yang rendah.

    Tantangan:
    1. Buatlah Globe (sebagai bumi).
    2. Letakkan air disekelilingnya (bisakah air itu menempel).
    3. Putar sekencang-kencangnya.
    4. Kalau air bisa menempel di globe itu, aku percaya bumi itu bulat.
    5. Kalau kurang yakin, buatlah bola (untuk mewakili matahari).
    6. Dorong matahari itu maju.
    7. Lalu bumi mengejar matahari sambil berputar pada diri sendiri.
    8. Aku mau minum ... haus nih... tolong ambilkan air dari permukaan bumi (globe) yang mengejar matahari itu...

    Just kidding..., Simulasi itu bukan fantasi atau imajinasi belaka, tapi penyerupaan yang mungkin bisa mendekati kenyataan.

    AIR.... AIR.... AIR .... berhentilah berdebat bumi itu bulat atau datar.... AKU HAUS..... AKU BUTUH AIR....!!!!

    (QS. Al-Anbiya: 30)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anda Genius brother. Saya udah buat artikelnya disni http://bumihayalan.blogspot.co.id/2016/08/benarkah-permukaan-air-laut-melengkung.html

      "Benar" dapat diterima oleh siapapun sekalipun orang awam. jadi dari pada berteori semakin ga jelas, bisa ga memenuhi tantangan Jerry Maheswara

      Salam

      Delete
  8. Kalam Alloh pasti bennarnya, karena Alloh memudahkan alquran memahaminya, maka pemahaman sederhanapun akan mengerti bahwa bumi datar, dan gunung gungun dibuat belakangan, sebagai pasak karena bumi bergetar ketika tidak ada gunung di pasakkan ke bumi oleh Alloh.Jadi logika air yang dikatakan sahabat tadi benar benar mematahkan teori bumi berbentuk bulat....bmi itu datar dan ingat kisah Nabi Hidir yang pernah berjalan menggunakan kuda sebanyak 10.000 ekor karena setiap beberapa saat kuda itu mati kedinginan, jadi membawa banyak kuda. mencari air kehidupan, selama 12 tahun berjalan dalam keadaan tanpa matahari, bagaimana ini bisa terjadi jika bumi bulat, pasti berjalan menjauhi pusat bumi yaitu ka bah dan skope sinar matahari, berarti bumi ini sangat luassss,

    ReplyDelete
  9. Kalam Alloh pasti bennarnya, karena Alloh memudahkan alquran memahaminya, maka pemahaman sederhanapun akan mengerti bahwa bumi datar, dan gunung gungun dibuat belakangan, sebagai pasak karena bumi bergetar ketika tidak ada gunung di pasakkan ke bumi oleh Alloh.Jadi logika air yang dikatakan sahabat tadi benar benar mematahkan teori bumi berbentuk bulat....bmi itu datar dan ingat kisah Nabi Hidir yang pernah berjalan menggunakan kuda sebanyak 10.000 ekor karena setiap beberapa saat kuda itu mati kedinginan, jadi membawa banyak kuda. mencari air kehidupan, selama 12 tahun berjalan dalam keadaan tanpa matahari, bagaimana ini bisa terjadi jika bumi bulat, pasti berjalan menjauhi pusat bumi yaitu ka bah dan skope sinar matahari, berarti bumi ini sangat luassss,

    ReplyDelete
  10. Wah gan octa ni bisa buat referensi , karna saya tadi debat sama guru agama tentang bentuk bumi ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha sykurlah kalo begitu.
      Memang aneh ya, sampai guru agama dan orang yang kita anggap memahami agama saja tidak memahami bagaimana solar system yang diajarkan kepada umat Islam adalah bathil.

      Kasih tau ke guru agamanya, konsekwensi dari meyakini bumi bulat maka bagi yang tinggal jauh dari baitullah, lengkungan bumi akan mengalihkan pandangan kita ke langit. Itu realitas, yang meyakini bumi bulat tidak bisa lari dari realitas itu. Maka sah kah shalat kita? Bukankah Allah yang menciptakan Bumi ini menyuruh nabi dan pengikutnya menghadap ke baitulah (masjidil haram), kok umat Islam yang meyakini bumi bulat justru menghhadap langit?

      baca tulisan saya juga disini :

      http://bumihayalan.blogspot.co.id/2016/08/benarkah-kita-shalat-menghadap-kabah.html

      http://bumihayalan.blogspot.co.id/2016/08/benarkah-permukaan-air-laut-melengkung.html

      http://bumihayalan.blogspot.co.id/2016/09/flat-earth-vs-globe-earth-menurut-sains.html

      Mudah-mudahan saudara2 kita sadar telah tertipu oleh SAINS SESAT

      Salam

      Delete
    2. Asslmkm wr wb.
      Tertarik dengan tulisan saudara Yudi Rahman terkait perjalanan Nabi Khidir AS. Mungkinkah nabi khidir berjalan melewati antartika? Karena dikisahkan berjalan tanpa cahaya matahari. Kemungkinan adalah melewati antartika dan cahaya matahari bersifat lokal/kecil
      Terima kasih

      Delete
  11. Aku yakin 100% kalian semua bkn muslim, kecuali agan anonymous. Dan aku yakin 100% segala yg di usahakan sedapat mungkin oleh FE adalah motif kepepet pembelaan diri kristiani karena alkitab & dogma gerejanya. Hamparan itu universal, mencakup semua bidang, kl di vonis flat & harus flat & pokoknya flat...flat pokoknya & ga bs ditawar2 lg krn ga blh ditawar2 & dipaksakan begitu yg di sebabkan adanya motif tertentu, itu namanya idiot. Jagat raya alam semesta ini merupakan hamparan yg di hamparkan allah, jd alam semesta itu flat gan?. Benda2 langit dihamparkan allah di ruang angkasa, jd benda2 langit itu flat gan?. Intelligence/kecerdasan terhampar, menghampar, dihamparkan allah pd otak mahluknya, jd kecerdasan itu flat gan?. Kentut terhampar di ruangan, menghampar di udara, di hamparkan oleh pantat, "kentut yg dihamparkan", jd kentut itu flat gan?, dll. Menafsirkan dr terjemahan tanpa tau bentuk bahasa aslinya tdk bs dibenarkan, apalagi sudahlah menafsirkan dr terjemahan.. tafsirannya abal2 pula(maksa). Apa agan tau ilmu bahasa arab dlm arti bkn hanya sekedar bs berbicara bahasa arab?. Apa agan jg belajar ilmu tafsir bahasa arab?. Copy paste ayat alquran untuk FE trus dikomentari dgn awam/dangkal?, serius gan?. Maaf apabila ada kata yg tdk berkenan gan krn otak sy ini flat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya kasihan sekali kepada anda yang begitu sakit hati dan pilu hingga saudara menjatuhkan diri sendiri kedalam tuduhan yang berbalik kepada anda sendiri. Insyaa Allah. Kecuali anda bertibat.

      Resapi hadist berikut dan segera bertobat. Sebaik nya anda memohon maaf kepada saudara2 muslim diatas atas tuduhan anda dengan menyebut kami semua kafir (non Muslim)

      عَنْ أَبِي ذَرٍّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُهُ إِلَّا كَفَرَ وَمَنِ ادَّعَى مَا لَيْسَ لَهُ فَلَيْسَ مِنَّا وَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ وَمَنْ دَعَا رَجُلًا بِالْكُفْرِ أَوْ قَالَ عَدُوَّ اللَّهِ وَلَيْسَ كَذَلِكَ إِلَّا حَارَ عَلَيْهِ

      Dari Abu Dzar, dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Tidak ada seorang lelakipun yang mengakui bapak kepada orang yang bukan bapaknya padahal ia tahu (kalau itu bukan bapaknya), kecuali dia telah kufur. Barangsiapa yang mengaku sesuatu yang bukan haknya, berarti dia tidak termasuk golongan kami dan hendaklah ia menempati tempat duduknya dari api neraka. Dan barangsiapa yang memanggil seseorang dengan panggilan “kafir” atau “musuh Allah” padahal dia tidak kafir, maka tuduhan itu akan kembali kepada penuduh.


      Delete
  12. Awalnya saya termasuk yang susah menerima penjelasam bumi datar.
    Tetapi setelah saya pahami dengan istilah "bumi bulat bola" dan "bumi bulat datar" menjadi lebih mudah. Keduanya memang menyebut bumi bulat.

    Bumi bulat datar dengan kutub utara sebagai titik tengah.
    Jadi kalau ada yang keliling dunia mereka sedang mengelilingi kutub utara.
    Demikian juga matahari dan bulan yang mengelilingi dunia mereka sedang berputar pada porosnya yaitu kutub utara.

    Wallahu A'lam Bishawab

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat mas Jaka. Itu artinya, akal anda sudah kembali normal dan dapat berpikir jernih. Maaf sebelumnya kita semua sudah dicekokin sama magic SAINS BARAT yang sangat memukau kita hingga kita lupa bahwa Allah memberi kita akal untuk berpikir.

      Salam

      Delete
  13. FLAT EARTH DAN BISNIS TRAVEL LUAR ANGKASA


    http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/03/wisata-ke-ruang-angkasa-segera-dilakukan-tahun-2018

    Setelah berfikir beberapa saat, tujuan lain dari diangkatnya isu flat eart adalah berkaitan dengan bisnis travel luar angkasa. Dogma agama dipakai sebagai bagian terkuat untuk menganggat isu ini. Sehingga jika mau bukti bahwa bumi itu bulat atau tidak, maka pergilah ke luar angkasa, tentu dengan biaya harus ditanggung sendiri Plus keuntungan buat perusahaan bisnis travel ini. Dan setelah ke luar angkasa, tentu saja bumi itu bulat,... gak mungkin NASA mau bikin bisnis travel luar angkasa hanya untuk membongkar kebohongannya... wkwkwkk....

    ReplyDelete
  14. Maaf agan2 yang disini sudah ada yang pernah keluar angkasa belum, saya baru percaya kalau ada orang yang sudah membuktikannya, pendapat manusia bisa aja salah, yang mengklaim FE atau GE yang paling benar ya sah2 aja, tapi kan ada kemungkinan manusia membuat kesalahan. Stop mengklaim diri kita yang paling benar, mari pelajari lagi ilmu Allah yang amat luas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anda yakin ga alam akhirat? Kan belum pernah ada yang datang ke alam akhirat dan lantas kembali lagi menceritakan kepada anda?

      Mengklaim diri paling benar itu fitrah manusia. Anda berkata demikian juga karena anda yang merasa paling benar bukan? Maksudnya pendapat anda yang paling benar dan bijak.

      Maksudnya bijak tapi salam tempat.

      Delete